Sabtu, 23 Februari 2013

NAMA BAIK

    Alkisah pada suatu ketika, ANGIN, AIR dan NAMA BAIK sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. ANGIN, biasa datang terburu-buru seperti orang yang sedang marah. Bisa melompat di sini dan menendang debu di sana.
AIR berjalan dalam bentuk seorang putri. Ia selalu membawa kendi ditangannya, meneteskan beberapa air di atas tanah sekitarya.
NAMA BAIK berwujud dalam seorang pemuda yang tampan dengan sikap-sikap yang baik, namun sedikit pemalu.

Mereka saling menyukai, meskipun mereka sangat berbeda satu sama lain. Ketika mereka harus berpisah, mereka bertanya, “Kapan kita bisa bertemu lagi untuk mengadakan perjalanan yang lain?”

ANGIN menjawab, “Engkau akan selalu menemukan aku di puncak gunung-gunung atau melompat-lompat di sekitar kakimu. Meniup debu ke mana kamu pergi.”

AIR berkata, “Aku juga akan selalu ada disekitarmu. Kamu bisa pergi ke laut atau sungai, bahkan ke dapur, untuk menemuiku.”

NAMA BAIK tidak mengatakan apa-apa. ANGIN dan AIR bertanya, “Nama Baik.. kapan dan dimana kita akan bertemu lagi?” NAMA BAIK menjawab, “Kamu tidak akan bertemu aku lagi di manapun. Siapapun yang telah kehilangan aku sekali saja, takkan pernah bisa mendapatkan aku lagi.”

Sahabat...
Jangan sampai kita kehilangan NAMA BAIK. Kalau tidak, maka akan seperti sebuah pepatah "AKIBAT NILA SETITIK, RUSAK SUSU SEBELANGA". Kebaikan yg dilakukan selama seumur hidup akan musnah begitu saja karena perbuatan yg tercela. Maka dari itu berhati-hatilah dalam menjalani hidup ini, sebab jika kita salah dalam melangkah, maka apa yg telah kita lakukan selama ini; KEBAIKAN, PERSAHABATAN, RENCANA BESAR, REPUTASI (Nama baik) atau bahkan mungkin sebuah CINTA, akan hancur sia-sia. Dan saat itu yg tersisah hanyalah sebuah penyesalan.

SIRUP DAN GULA PASIR

    Tak ada yang lebih gusar melebihi makhluk Tuhan yang bernama Gula pasir. Pemanis alami dari olahan tumbuhan tebu ini membandingkan dirinya dengan makhluk sejenisnya yang bernama sirup.

Masalahnya sederhana. Gula pasir merasa kalau selama ini dirinya tidak dihargai manusia. Dimanfaatkan, tapi dilupakan begitu saja. Walau ia sudah mengorbankan diri untuk memaniskan teh panas, tapi manusia tidak menyebut-nyebut dirinya dalam campuran teh dan gula itu. Manusia cuma menyebut, "Ini teh manis." Bukan teh gula. Apalagi teh gula pasir.

Begitu pun ketika gula pasir dicampur dengan kopi panas. Tak ada yang mengatakan campuran itu dengan kopi gula pasir. Melainkan, kopi manis. Hal yang sama ia alami ketika dirinya dicampur berbagai adonan kue dan roti. Gula pasir merasa kalau dirinya cuma dibutuhkan, tapi kemudian dilupakan.

Ia cuma disebut manakala manusia butuh. Setelah itu, tak ada penghargaan sedikit pun. Tak ada yang menghargai pengorbanannya, kesetiaannya, dan perannya yang begitu besar sehingga sesuatu menjadi manis. Berbeda sekali dengan sirup. Dari segi eksistensi, sirup tidak hilang ketika bercampur. Warnanya masih terlihat. Manusia pun mengatakan, "Ini es sirup." Bukan es manis.
Bahkan tidak jarang sebutan diikuti dengan jati diri yang lebih lengkap, "Es sirup mangga, es sirup lemon, kokopandan," dan seterusnya. Gula pasir pun akhirnya bilang ke sirup, "Andai aku seperti kamu".

Sosok gula pasir dan sirup merupakan pelajaran tersendiri buat mereka yang giat berbuat banyak untuk orang banyak. Sadar atau tidak, kadang ada keinginan untuk diakui, dihargai, bahkan disebut-sebut namanya sebagai yang paling berjasa. Persis seperti yang disuarakan gula pasir.

Kalau saja gula pasir paham bahwa sebuah kebaikan kian bermutu ketika tetap tersembunyi. Kalau saja gula pasir sadar bahwa setinggi apa pun sirup dihargai, toh asalnya juga dari gula pasir. Kalau saja gula pasir mengerti bahwa sirup terbaik justru yang berasal dari gula pasir asli. Kalau saja para penggiat kebaikan memahami kekeliruan gula pasir, tidak akan ada ungkapan, "Andai aku seperti sirup!

Dalam kehidupan keseharian kita entah di kantor, di lingkungan rumah, maupun lingkungan profesi sekalipun, seringkali kita mendapati ada orang-orang tertentu seperti gula pasir yang banyak berjasa bagi orang lain tetapi tidak terlihat, tidak mendapatkan apresiasi yang layak, dihargai sumbangsihnya, maupun yang lebih ekstrim adalah dianggap sosok pelangkap semata, bahkan dicibir dan diremehkan.

Tak mengapa! Gula pasir tetaplah Gula pasir, ia bagaikan sosok mutiara di antara lapisan pekat Lumpur atau buah kelapa diantara rimbunan pohon di hutan belantara... yang
Tetap memancarkan cahaya ketulusan hati.

Sahabat..
Jalani hidup ini dengan ihlas, berikan yg terbaik untuk hidup ini, jangan pernah berharap dari apa yg telah kita berikan, biarkan tuhan yg menilai atas apa yg telah kita lakukan, menanam kebaikan pasti akan menuai kebaikan pula. pepatah mengatakan "Tanamlah padi meski nanti akan tumbuh rumput, karena jika kita menanam rumput, jangan berharap akan tumbuh padi". ( tanam lah kebaikan meskipun banyak orang yg tak suka, mungkin disetiap kebaikan selalu ada sisi buruk yg menyertai, tapi jika kita menanam keburukan jangan berharap akan menuai kebaikan ).

Senin, 18 Februari 2013

CINTA YANG TERLEWATKAN

    Suatu hari, ku beranikan diri untuk mengatakan keputusanku kepadanya, bahwa aku menginginkan perceraian.

"Mengapa ?", suamiku bertanya dengan terkejut.

"Aku lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang aku inginkan".

Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan ku semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa aku harapkan darinya ?
(gumam ku di dalam hati). Dan akhirnya dia bertanya,

"Apa yang dapat aku lakukan untuk merubah pikiranmu?". tanya suamiku

Ku tatap matanya dalam-dalam dan menjawabnya dengan pelan,
"Aku punya pertanyaan, jika kamu dapat menemukan jawabannya di dalam hati,
aku akan merubah pikiranku. Seandainya aku menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung,
akan tetapi kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu kamu akan mati, apakah kamu akan melakukannya untukku ?".

Dia termenung dan akhirnya berkata, "aku akan memberikan jawabannya besok".
Hatiku langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan aku menemukan selembar kertas dengan coretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat.

Disitu tertulis … "Sayang, aku tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan aku untuk menjelaskan alasannya".

Kalimat pertama ini menghancurkan hati ku, namun aku melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu sering mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program-program di PC dan akhirnya menangis di depan monitor karena panik, namun aku selalu memberikan jari-jariku supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya.

Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar, dan aku harus memberikan kakiku supaya bisa mendobrak pintu dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.
Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, aku harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mataku untuk mengarahkanmu.

Kamu selalu pegal-pegal pada waktu "teman baikmu" datang setiap bulannya, dan aku harus memberikan tanganku untuk memijat kakimu.
Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku sambil tidur dan itu semua tidak baik untuk kesehatan matamu, aku harus menjaga mataku agar ketika kita tua nanti, aku masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu.

Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu.

"Tetapi sayangku, aku tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena aku tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku.
 Aku tahu ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari apa yang dapat aku lakukan. Namun jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku tidak juga cukup bagimu, maka aku tidak akan bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu ".

Sejenak aku terhenti membaca, air mataku jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi aku tetap berusaha untuk melanjutkan membacanya.

"Sayang, kamu telah selasai membaca jawabanku. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, aku sekarang sedang berdiri didepan menunggu jawabanmu. Jika kamu tidak puas, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia".

Aku segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.

Oh… kini aku tahu, tidak ada orang yang pernah mencintaiku lebih dari dia mencintaiku.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur menghilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka sesungguhnya cinta itu telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita,
dan bukan mengharapkan wujud tertentu.

TELOR DAN TEMPE GOSONG

    Suatu malam, Ibu yg bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari, membereskan rumah tanpa pembantu, jam 7 malam ibu selesai menghidangkan makan malam untuk ayah, sangat sederhana, berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.

Sayangnya karena mengurusi adik yg merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong!
Aku melihat ibu sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak, minyak gorengnya sudah habis.
Kami menunggu dengan tegang apa reaksi ayah yg pulang kerja pasti sudah capek, melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.

Luar biasa...! Ayah dengan tenang menikmati dan memakan semua yg disiapkan ibu dengan tersenyum, dan bahkan berkata, 'Bu terima kasih ya!'

Selesai makan, masih di meja makan, aku mendengar ibu meminta maaf kepada ayah karena telor dan tempe yg gosong itu dan satu hal yg tidak pernah aku lupakan adalah apa yg ayah katakan:

'Sayang, aku suka telor dan tempe yg gosong.'

Sebelum tidur, aku pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada ayah, aku bertanya apakah ayah benar-benar menyukai telur dan tempe gosong?'

Ayah memelukku erat dan berkata, 'Anakku, ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah capek, Jadi sepotong telor dan tempe yg gosong tidak akan menyakiti siapa pun kan..?

Belajar menerima kesalahan orang lain, adalah satu kunci yg sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yg sehat, bertumbuh dan abadi.
Ingatlah.. emosi tidak akan pernah menyelesaikan masalah yg ada, jadi selalu berpikirlah dewasa. Mengapa sesuatu hal itu bisa terjadi pasti punya alasan tersendiri.

Janganlah kita menjadi orang egois yg hanya mau dimengerti, tapi tidak mau mengerti.

Tua itu pasti, tapi Dewasa itu PILIHAN.

Sabtu, 16 Februari 2013

BELAJAR DARI SEBUAH PENSIL

    Seorang cucu bertanya kepada Neneknya yang sedang menulis surat, “Nenek lagi menulis surat tentang pengalaman kita ? atau pengalaman aku ?”.

Si Nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “sekarang nenek yang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang Nenek pakai”.

“Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si Nenek lagi. Mendengar jawab ini si Cucu lalu melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si Nenek ketika dia melihat tidak ada istimewanya dari pensil yang Nenek pakai.

“Tapi Nek, kayaknya pensil itu sama saja dengan pensil lainnya”, kata si Cucu. Si Nenek kemudian menjawab, “Itu semua tergantung dari kamu melihat pensil ini”.

Pensil ini punya 5 kualitas yang bisa membantumu selalu tenang dalam menjalani hidup. “Kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini. Si Nenek menjelaskan 5 kualitas sebuah pensil.

Apa gerangan 5 kualitas yang terdapat dalam sebuah pensil ini?

KUALITAS PERTAMA, Pensil ingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal hebat dalam hidup ini, layaknya sebuah pensil kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini.

Kita menyebutnya Alloh SWT. Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya.

KUALITAS KEDUA, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.

Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.

KUALITAS KETIGA, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah.

Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.

KUALITAS KEEMPAT, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil.
Oleh sebab itu, selalu berhati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu.

KUALITAS KELIMA, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan, seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalu hati-hati dan sadari terhadap semua tindakanmu agar dirimu selamat dalam menjalani kehidupan”.

Senin, 11 Februari 2013

ARTI SEBUAH KEJUJURAN

    Seorang DIREKTUR hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya. Untuk itu Ia memanggil seluruh karyawannya dan memberikan masing2 sebutir BENIH di tangannya dan berkata :
"sirami benih ini dengan teratur, rawatlah baik2 dan kembalilah setahun dari sekarang dengan membawa tanaman yg tumbuh dari benih ini. yg terbaik, maka pemiliknya akan menjadi penggantiku sebagai DIREKTUR diperusahaan ini.'

Seorang karyawan, Toni pulang ke rumah. Setiap hari benih itu ia siram dengan air dan diberinya pupuk. Setelah 6 bulan, dikantor smua saling membicarakan tanaman mereka. Hanya  Toni yang benihnya tidak tumbuh sama sekali. Toni merasa gagal.

Setelah 1 th, seluruh eksekutif menghadap sang DIREKTUR memperlihatkan hasil benih tsb.
Toni berkata pada istrinya bahwa ia tidak akan membawa pot yg kosong, Namun istrinya mendorong untuk menyatakan yg sebenarnya. Toni menyadari bahwa istrinya menyarankan hal yg benar.

Masuk ruang meeting , Toni membawa pot kosong. Seluruh mata memandangnya kasihan.
Ketika sang DIREKTUR masuk ruangan Ia memandang keindahan seluruh tanaman itu , hingga akhirnya berhenti didepan Toni yg tertunduk malu. Sang DIREKTUR memintanya ke depan dan menceritakan kronologisnya.

Ketika ia selesai bercerita, DIREKTUR berkata
"Beri tepuk tangan untuk Toni , DIREKTUR yg baru"

Ia berkata
"Semua  benih yang kuberikan kepada kalian ,  sebelumnya telah KUREBUS DENGAN AIR PANAS hingga mati dan tidak mungkin tumbuh lagi. Jika benih kalian dapat tumbuh, berarti kalian telah menukarnya dan berbohong padaku. Kecuali Toni, hanya dia yang JUJUR"

Sahabat...
begitu berarti nya sebuah kejujuran, terasa pahit bila ditelan, lebih memalukan bila dijalani, tapi akan membawa kebaikan terhadap diri kita hingga ahirnya semua menjadi lebih indah dari yg kita bayangkan.
Tabur KEJUJURAN, menuai Kepercayaan
Tabur KETEKUNAN, menuai Kemenangan
Tabur KERJA KERAS, menuai Kesuksesan
Jangan takut menjalani jika itu BENAR.

Minggu, 10 Februari 2013

KISAH SI PEMBOHONG BESAR

    Disuatu desa hiduplah seorang pemuda, ia biasa dipanggil si Pembohong besar karena kelakuanya yang suka berbohong kepada semua orang.
suatu malam ia membuat gempar semua penduduk dengan berteriak teriak "kebakaraaan... kebakaraaan...!!!!!."" teriak si Pembohong besar.

Semua penduduk berhamburan keluar menuju rumah si Pembohong besar untuk membantu memadamkan api.  "mana yang kebakaran.??!!" tanya seorang warga.

si Pembohong besar menjawab sambil tersenyum " itu tungku dapurku yang kebakaran.."

 "dasar kamu pembohong besar.. !!!." kata salah seorang warga. Ahirnya semua warga pulang sambil menggerutu meninggalkan rumah si Pembohong besar.

Keesokan harinya si Pembohong besar membuat ulah lagi, malam itu ia melakukan hal yang sama, ia berteriak teriak meminta tolong.
"tolooong.. tolooong.. kebakaraaan.. kebakaraaaan..!!!.""

Spontan saja warga yang lagi tidur nyenyak dimalam itu berhamburan keluar menuju rumah si Pembohong besar. "apa nya yang kebakaran..??!!"" tanya warga.

"ini rokokku yang kebakaran.." jawab si Pembohong besar dengan nada puas karena sudah berhasil membohongi semua penduduk. "hah.. ternyata mereka semua orang2 bodoh yang mudah dibohongi begitu saja, dasar orang2 bodoh, tak berguna..!!" gumamnya puas.

Hingga suatu malam lampu minyak yang berada di dapur rumah nya terguling oleh seekor tikus dan tumpah mengenai kayu bakar yang tertumpuk di dapurnya, dan api pun menjalar semakin besar.
si Pembohong besar kalang kabut, ia berteriak teriak meminta tolong.
" toloong... tolooong.. rumahku kebakaraaaan..!!!!!!!""
Tak seorang pun warga yang peduli, dan api pun semakin besar menjalar diseluruh rumahnya, si Pembohong besar pun berteriak semakin keras.
 "tolooooong.. kebakaraaaan...!!!!..."" teriaknya histeris.

Warga yang lagi enak tidur enggan untuk keluar rumah, "ah.. paling2 kelakuan si Pembohong besar". Pikir salah seorang warga sambil menggeliat menarik punggungnya.

Hingga keesokan harinya warga mendapatkan rumah si Pembohong besar sudah hangus di lahap si Jago merah, dan si Pembohong besar didapatkan mati terpanggang.

Sahabat...
Jika kebohongan dilakukan dengan berulang ulang, maka akan merusak indah nya kejujuran, dan jangan berharap semua orang akan percaya kepada kita meski suatu saat kita benar benar melakukan sebuah kejujuran.
begitu berharganya arti sebuah kejujuran seperti menelan pil pahit. terasa pahit memang... tapi akan membawa dampak yang baik terhadap diri kita. Sebaliknya.. kebohongan memang manis, tapi akan membawa dampak yang buruk tehadap diri kita pula. dan suatu saat kita pasti akan hancur dengan kebohongan yang kita buat sendiri.

Kamis, 07 Februari 2013

KESEMPURNAAN HIDUP


    Suatu hari seseorang datang dan bertanya kepadaku.

"Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?"

Aku jawab: "Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu & jangan pernah kembali kebelakang."

…Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, orang itu kembali dengan tangan hampa…

Lalu aku bertanya: "Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?

"Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya tapi aku tidak memetiknya karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yg lebih indah, namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah, dan aku pun tak bisa kembali lagi kebelakang.! "Jawab orang itu dengan nada lesu.

Sambil tersenyum aku berkata: "Ya, itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan."

Marilah kita sadari bahwa apa yang kita dapatkan hari ini adalah yang terbaik menurut Tuhan dan jangan pernah ragu, karena kesadaran itu akan menjadikan kita nikmat dalam menjalani hidup ini, juga karena harta belum tentu menjamin seseorang itu akan hidup bahagia.


"Seperti mengharap hujan turun, air ditempayan ditumpahkan"
Apa yang sudah ada pada diri kita dibuang begitu saja, sementara mengharapkan sesuatu yang  belum tentu kepastiannya.

KISAH MALAIKAT DAN PENGUSAHA

    Seorang pengusaha sukses jatuh dari kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya. Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!"

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang ..." kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit."

Dengan lembut si Malaikat berkata, "aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu."
Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra-putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka.

Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua - itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu."

Kembali terlihat di mana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, "Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar di hadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."
Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat.

Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini . . . timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang!
Dengan setengah bergumam dia bertanya, "Apakah di antara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat, "Ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah."

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.
Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu!! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00."
Dengan terheran-heran dan tidak percaya,si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

"Bukankah itu Panti Asuhan?" kata si pengusaha pelan.

"Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri."

"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu."

Sahabat.. cerita ini hanyalah sebuah gambaran agar kita lebih instropeksi diri. Saya membayangkan ketika diri saya mati nanti, apakah orang disekeliling saya akan kehilangan, atau sebaliknya mereka mengabaikan atas kematian saya, atau yang paling parah apakah mereka bersyukur malah?

Ah.. mumpung kita masih diberi umur, lakukanlah yang terbaik untuk orang2 disekitar kita, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya.

RAHASIA KEHIDUPAN

    Oleh Tuhan.. Kadang kala manusia harus diuji sampai dengan titik puncak kemampuanya, tujuan nya adalah supaya menjadikan kita sebagai pribadi2 yg kuat dan berkualitas.

Seperti sebutir padi, untuk bisa menjadi beras maka padi harus digiling sampai terkelupas semua kulit luarnya, kemudian dimasukkan lagi ke mesin giling sampai benar2 terkelupas kulit luar dalamnya, sehingga menjadilah sebutir beras yg putih bersih dan siap untuk dimasak sampai menjadi nasi yg dibutuhkan oleh manusia sebagai kelangsungan hidup mereka.

Tuhan melakukan semua itu hanya untukmu, sampai engkau benar2 berhasil menguak rahasia hatimu sendiri. Agar dalam pengertian itu engkau sanggup menjadi bagian dari kehidupan.

Sebagai manusia yg berjiwa besar mereka akan menerima semua proses itu dengan lapang dada seperti layaknya telaga kehidupan yg menawarkan rasa asin pada segenggam garam. Kemudian Ia akan bercermin dari semua itu untuk menjadikannya sebagai guru-guru terbaik nya.

Sebalik nya... Jika manusia yg berjiwa kerdil, mereka akan kalah dan hancur layak nya sebutir padi yg digiling kemudian remuk menjadi beras sekam yg tak berkualitas dan hanya bisa disajikan sebagai makanan ternak.

Sahabat... Kegagalanmu itu adalah kebahagiaanmu dimasa yg akan datang, oleh karena itu jalani hidupmu dengan sungguh2, serta pandai2 lah dalam menentukan nya, sebab jika kita salah dalam melangkah, bukan kebahagiaam yg kita raih melainkan hanyalah sebuah penderitaan.