Minggu, 29 September 2013

KISAH WAK HAJI DAN WAK MODIN

     Dia biasa dipanggil Wak haji oleh warga setempat. Wak haji termasuk orang yang paling kaya di desa itu tapi juga terkenal paling kikir. Usianya sekitar 70an, semenjak 10 th yg lalu ditingggal oleh Sang istri, Wak haji hanya hidup sendiri dan tidak mempunyai seorang anak. Aku sendiri merasa heran, kenapa orang seperti Wak haji yg usianya sudah menjelang senja itu sangat pelit, padahal hartanya banyak, bahkan seorang anak pun ia tak punya. Dalam batinku selalu bertanya, dengan harta yang segitu banyak nya itu, mau dibawah kemana? Jangankan untuk beramal, Warga yg kesusahan mau pinjam uang pun tak pernah dikasih. Dan setiap orang yg butuh mau pinjam uang, dia selalu bilang tak punya, alasan ini lah - itu lah, bukannya ngasih malah menyuruh orang-orang pinjam ke Wak Modin. Setiap kali diminta sumbangan dana untuk pembangunan masjid atau untuk keperluan Desa, yg keluar hanya lembaran seribu. Sumpah.. orang seperti ini kenapa gak mati terkubur dengan hartanya saja. Semua penduduk desa itu banyak yg tak suka dengan Wak haji. Semua orang mencibir jika berpapasan dengannya dijalan. Tapi Wajah tua yg bersahaja itu tetap tersenyum ramah menunjukkan wajah tua yg bijaksana.

Berbeda dengan Wak modin yg sehari-harinya hanya hidup dengan kesederhanaan, hidupnya pas-pasan, bisa dibilang orang miskinlah, tapi terkenal sangat dermawan. Ia suka membantu warga yg kesulitan. Aku benar-benar kagum sama orang yg satu ini. Andaikan Mario teguh tahu, pasti kata-kata nya "SUPER SEKALI" yg fenomenal itu akan di buangnya jauh-jauh ke laut selatan biar dimakan sama ikan hiu dan akan digantinya dengan "SANGAT SUPER LUAR BIASA dan tak hanya sekali". Bagaimana tidak, jika dilihat dari keseharian dari Wak modin yg sangat bersahaja itu, ia terkenal dermawan, bahkan sering kali warga yg tak bisa bayar hutang karena tak mampuh, ia tak pernah memintanya. Malah dengan segala kerendahan hatinya ia menyarankan jika warga yg bener-bener tak mampuh butuh uang, jangan segan-segan datang kerumahnya. Aku sempat mengira kalau Wak modin ini pelihara Tuyul. Coba bayangkan, dalam keseharian ia sangat pas-pasan, tapi sangat royal sama uang. Setiap ada penarikan dana bantuan untuk keperluan desa, ia tak pernah perhitungan untuk mengeluarkan duit. Tapi yg membuat aku heran lagi, kenapa hubungan antara kedua orang ini sangat akrab. Hampir seluruh warga ini tak suka sama Wak haji, tapi kenapa Wak modin ini sangat hormat padanya?.. aneh. Ah.. masa bodoh dengan Wak Haji, salut untuk kepribadianmu Wak Modin yg tak pernah pandang bulu dalam bermasyarakat.

Sebulan kemudian setelah sepeninggal Wak Haji, sepertinya perlahan-lahan terjadi banyak perubahan dalam diri Wak Modin. Dulu ia yg terkenal sangat dermawan suka membantu warga yg kesulitan, kini ia mulai agak pelit. Setiap ditarik iuran atau sumbangan ruwetnya minta ampun, Huft.. sepertinya Mario teguh menyesal pernah mengganti kata-katanya yg fenomenal itu. Kini Wak Modin mulai jadi bahan pembicaraan orang-orang.

Pada hari itu setelah sholat jum'at usai, Wak modin yg biasa menjadi imam dimasjid itu berdiri dihadapan para jama'ah. Ia meminta maaf kepada semua warga, untuk saat ini ia sudah tak bisa memberikan apa yg dibutuhkan oleh warga yg serba kekurangan. Dan satu hal yg membuat semua jama'ah jum'at terkejut adalah pengakuan dari Wak Modin, bahwa selama ini harta yg dia berikan untuk keperluan desa dan untuk membantu semua warga yg membutuhkan adalah harta dari Wak Haji. Bahwa selama ini Wak haji melarangnya untuk memberi tahu kepada siapa pun kalau semua itu adalah pemberian darinya. Bahkan diakhir hayatnya Wak haji sempat berpesan kepada Wak modin untuk tetap merahasiakannya, Namun pada akhirnya Wak Modin sendiri tak bisa selamanya menutupi akan hal itu. Dan pada hari itu juga Wak Modin memberikan semua harta yg telah diwakafkan Wak Haji kepada warga yg tak mampuh dan untuk keperluan Desa.

---------------------------
Sebuah prilaku yg patut dijadikan tauladan. Seperti pepatah "Tangan kanan memberi, tangan kiri tak mengetahui". Sebuah keihklasan tanpa pamrih, meskipun mendapat cemo'ohan, cibiran dari banyak orang, tapi dalam hati tetap tersenyum bangga karena sudah memberikan yg terbaik buat sesama meskipun tanpa harus dihargai. Kita menyadari bahwa penghargaan dari Tuhan adalah yg terbaik melebihi segalanya dari hanya sekedar sanjungan antar sesama. Biarkan Tuhan yg menilai, Kebaikan yg tersembunyi bagaimanapun akan tetap terlihat meski tanpa harus dihargai.

Rabu, 25 September 2013

KISAH 3 ORANG BUTA

   Dikisahkan ada 3 orang buta yg selalu merasa paling tahu tentang segala hal, mereka adalah 3 orang sahabat karib. Setiap hari mereka selalu bersama dalam suka dan duka. Suatu hari mereka terlibat dalam perdebatan, diantara mereka selalu merasa paling benar dan paling mengetahui. Sampai akhirnya tak ada titik penyelesaian. Hingga salah satu dari mereka memutuskan untuk menemui orang tua bijak untuk menyelesaikan perdebatan diantara mereka.

"Pak tua.. saat ini kami sedang memperdebatkan suatu masalah. kami mohon kepada anda untuk menjadi penengah diantara kami, siapa diantara kami yg paling benar." Kata salah seorang diantara mereka.

Orang Tua bijak itu terdiam sejenak sambil berpikir.
" Baiklah.. kalian lihat didepan itu aku punya seekor Gajah. Coba kalian cari bagaimanakah bentuk dari Gajah itu..?"

Ke 3 orang buta itu mendekati Gajah yg ada didepan mereka dan mereka telah memegang dan menemukannya.

Orang buta 1," saya sudah memegangnya, Ternyata Gajah itu bentuknya seperti ular."
Orang buta 2," kamu salah, Gajah itu bentuknya tipis seperti kipas, aku juga telah memegangnya".
Orang buta 3," kalian semua bodoh, inilah Gajah yg sebenarnya. Aku yg memegangnya. Dan ternyata Gajah itu bentuknya panjang dan besar, bagaimana menurutmu pak tua?."

Pak tua bijak hanya tersenyum sambil berkata:

" orang buta 1, kamu benar bahwa Gajah itu seperti ular jika yg kamu pegang adalah belalainya. Orang buta 2, kamu juga benar bahwa Gajah itu tipis seperti kipas jika yg kamu pegang adalah telinganya. Dan kamu orang buta 3, kamu juga benar kalau menurutmu Gajah itu panjang dan besar jika yg kamu pegang itu adalah kakinya. Tapi ketahuilah wahai ke 3 orang buta, bahwa yg kalian pegang baru hanya anggota tubuh Gajah, bukan keseluruhan dari tubuh Gajah.

Ke 3 orang buta itu akhirnya tertunduk malu, mereka baru menyadari akan kekurangannya. Mereka lalu saling merangkul satu sama lain untuk saling memaafkan atas kekhilafannya selama ini.

--------------------------
Seringkali kita melihat banyak sekali perdebatan antar golongan, mereka saling memperdebatkan hal-hal yg sepele dan belum tentu mereka sendiri tahu kebenaran yg sesungguhnya. Seperti ke 3 orang buta itu. Mereka baru tahu tentang sebagian dari pengetahuan yg mereka pelajari. Sedangkan masih banyak lagi hal2 yg belum diketahuinya. Berbagai dasar2 hukum dibuat sebagai bukti pembenaran atas apa yg telah diketahui. Pada dasarnya sama, dasar hukum yg dibuat adalah satu kesatuan bentuk dari dasar hukum lain yg dijadikan sebagai pedoman.

Dunia ini luas, Tak cukup hanya dengan satu atau dua buku saja sebagai sumber pengetahuan. Masih banyak yg belum kita ketahui. Salinglah menghargai antar satu sama lain. Memegang teguh tali persatuan itu jauh lebih penting dari hanya sekedar memperebutkan siapa yg paling benar.

Jumat, 13 September 2013

MENGAPA TUHAN MENCIPTAKAN KEBURUKAN?

    Dalam keseluruhannya, Tuhan itu sungguh rahmat dan kebajikan. Tak pernah Ia menganjurkan perbuatan yang buruk dan kejahatan. Tetapi, oleh karena hikmat dan kebijaksanaanNya, maka diberikanNya kesempatan-kesempatan untuk keburukan dan kejahatan itu dilakukan.

Memang benar Tuhan memberikan kita kebebasan. Kita semua pun bebas untuk taat kepada Tuhan atau bermaksiat dan durhaka kepadanya. Tapi kebebasan itu tak sepenuhnya mutlak bebas dari akibat-akibat sampingannya. Apalah artinya kebebasan itu bagi kita jika kita tidak bebas mengadakan observasi dan peercobaan-percobaan yang mungkin tepat dan berhasil atau mungkin pula tidak.

Andaikata Tuhan menghendaki, dapat jualah Ia menjadikan kita semua taat kepadanNya, akan tetapi kebebasan kita dicabut. Dalam hukum alam (sunnatulloh), kebebasan dengan segala suka dan dukanya bagi manusia, lebih baik daripada dijajah kendatipun penuh dengan kesukaan. Tuhan membiarkan kita berbuat kesalahan-kesalahan yang berakibat penderitaan untuk mengambil pelajaran daripada penderitaan itu, di mana kita akan bertambah pengalaman karenanya. Demi kebijaksanaan tersebut, Tuhan memberikan kesempatan untuk kekejian dan keburukan berfungsi.

Seorang juri yang adil, tidak berpihak sana maupun sini, akan memberikan putusannya, bahwa kebaikan didunia ini selalu nampak dimana-mana dan disegala waktu serta merupakan sesuatu yang tetap tak pernah menghilang. Sebaliknya keburukan dan kekejihan itu tidak sering terjadi, bahkan jarang dan boleh dikatakan relatif tak pernah terjadi. Seperti kesehatan badan sangat panjang waktunya, sedangkan penyakit hanya sementara menghinggap dan pendek waktunya. Kita sepanjang umur bisa dikatakan sehat wal afiat, hanya beberapa waktu saja kita sakit.
Gempah bumi jarang terjadi, tidak terus menerus, hanya beberapa menit saja paling lama. Begitu juga gunung-gunung berapi tak selalu memuntahkan lahar panas atau dingin. Peperangan merupakan ketegangan antar bangsa-bangsa, sedangkan perdamaian panjang usianya.

Segala sesuatu ada latar belakangnya. Penyakit membangkitkan sikap kewaspadaan. Kenyerihan mengajarkan ketabahan. Gempah bumi meringankan tekanan-tekanan yang ada didalam perut bumi dan menghindarkan kulitnya dari kerusakan seperti kawah-kawah, serta memantapkan kedudukan gunung-gunung itu sebagai pengikat dan penyanggah permukaan bumi.
Gunung-gunung berapi memuntahkan kekayaan-kekayaan yang terpendam didalam perut bumi dan menyuburkan tanah. Peperangan-peperangan mempersatukan bangsa dan membentuk persekutuan, kemudian membentuk PBB yang kemudian terbentuk suatu mahkama internasiaonal yaitu Dewan keamananan untuk menerima pengaduan-pengaduan dari anggota PBB itu dan mendamaikan. Selain itu, peperangan merupakan pendorong dan membuka pintu bagi berbagai cipataan baru seperti Obat-obat baru serta tenaga atom dan nuklir, pesawat-pesawat militer dan sipil, roket-roket untuk perdamaian dll. Semua itu tercipta dari kanca peperangan.

Dari bisa ular yang mematikan, terbuatlah obat-obatan yang ampuh dan mujarab. Dan dari kuman-kuman terbuatlah berbagai vaksin. Andaikata nenek moyang kita hidup untuk selama-lamanya dan tidak mati, tidak mungkinlah kita akan menggantikan mereka dalam kedudukan dan kepemimpinan. Keburukan di alam ini bagaikan bayangan pada lukisan. Bayangan-bayangan tampak sebagai cacat dalam lukisan bila dilihat dari dekat. Tetapi jika kita lihat keseluruhan lukisan itu dari kejauhan, akan nyatalah betapa pentingnya  bayangan-banyangan itu sebagai pelengkap dan pembantu yang tak boleh dihilangkan dan dihapus. Lukisan tanpa bayangan-bayangan tak akan indah dan hidup.

Seandainya tak ada penyakit, apakah kita akan mengenal arti kesehatan..? Kesehatan merupakan mahkota yang agung diatas kepala orang-orang yang sehat dan tak akan terlihat kecuali oleh orang-orang sakit. Begitupun keburukan, kita tak akan mengenal keindahan, kecantikan, keagungan dan keluhuran tanpa mengenal keburukan. "Busur panah tak akan berfungsi sekiranya tidak melengkung". Kedukaan dan kesengsaraan mempunyai fungsi untuk menguji sikap mental manusia dan membongkar isi hati mereka. Penderitaan dan kesulitan merupakan testing bagi mental kita yang menentukan harkat dan martabat kita masing-masing di sisiNya.

Kehidupan didunia ini dengan berbagai suka dan dukanya merupakan satu babak dari sebuah drama yang terdiri atas beberapa babak. Dan kematian bukan babak terahir dari drama kehidupan kita di dunia ini. Maka dari itu janganlah menilai sebuah drama berdasarkan salah satu babak sebelum menyaksikan seluruhnya.

Lantas.. masihkah kita mengharap kehidupan tanpa kematian..? Apakah kita ingin sehat selama-lamanya tanpa rasa sakit sama sekali..? Apakah kita ingin tetap hidup tetap awet muda tanpa tua..? tanpa lemah, tanpa mengalami kekurangan-kekurangan barang sedikitpun..? Apakah kita ingin hidup bebas tanpa aturan dan kode etik dari Tuhan..? "Semua kebajikan dan kebaikan adalah anugerah dari Tuhan, dan segala keburukan dan kebobrokan dari perbuatan kita sendiri".

Kamis, 12 September 2013

KISAH JENDRAL DAN PENGGEMBALA BEBEK

   Seorang jenderal panglima perang beserta sisa pasukannya baru saja kembali dari medan pertempuran. Mereka terlihat sangat kelelahan dan nampak sebagian dari mereka terluka. Perjalanan mereka terhenti di sebuah sungai dan mereka pun beristirahat sejenak melepas lelah sambil mengobati prajurit yang terluka. Saat perjalanan akan dilanjutkan mereka harus menyeberangi sungai itu, air sungai nampak tenang dan membuat sang jenderal mencari-cari lokasi yang dianggapnya tepat untuk menyeberang.

Tak jauh dari tempat itu nampak seorang pengembala bebek, dan sang jenderal bertanya "Hai penggembala bebek, kami harus menyeberang sungai ini, tunjukkan disebelah mana tempat yang aman untuk kami menyeberangi sungai ini?"

Si penggembala bebek tergopoh-gopoh berlari mendekati sang jenderal dan segera menunjukkan arah tak jauh dari tempatnya berdiri dimana bebek-bebeknya berada.
Sang jenderal segera menginstruksikan beberapa prajuritnya untuk menaiki kuda masing-masing dan masuk ke sungai ditempat yang ditunjukkan oleh si penggembala bebek. Namun setelah sesampai ditengah sungai, kuda yang berada dibarisan paling depan terperosok dan penunggangnya terjatuh hingga nyaris hanyut terbawa arus sebelum akhirnya tertolong oleh rekan-rekan prajurit lainnya.

Sang jenderal sangat marah dan segera memerintahkan para prajuritnya menangkap si penggembala bebek dan bersiap untuk memenggal kepalanya.

"Hey anak muda, sungguh berani sekali kamu menyesatkan kami, hampir saja prajuritku mati gara-gara kamu"

si penggembala bebek menangis ketakutan seraya memohon ampun, katanya terbata-bata "Ampun.. ampun.. Tuan.. sungguh saya tidak bermaksud mencelakakan Tuan"

Sang jenderal makin geram dan berteriak "Kamu lihat sendiri, arah yang kamu tunjukkan adalah salah, sungai disana sangat dalam dan seekor kuda telah mati gara-gara kamu!"

"Ampun.. Tuan, ampun.. bukankah tadi di tempat itu bebek-bebek saya berenang dengan aman?"

Kali ini sang jenderal tertegun, sejenak berpikir lalu tersadarkan bahwa dirinya telah salah bertanya kepada orang yang tidak tepat. Serta merta dia memerintahkan prajuritnya untuk membebaskan si penggembala bebek itu.

-----------------
Bila ingin berhasil bertanyalah kepada mereka yang telah berhasil melaluinya bukan bertanya kepada mereka yang hanya melihat orang-orang yang telah berhasil.

KAISAR DAN PENUNGGANG KUDA

    Ada seorang Kaisar yg mengatakan kepada penunggang kudanya yg setia mengabdi, apabila ia bisa mengendarai kudanya & menjangkau wilayah sebanyak yg ia mampu, maka sang Kaisar akan memberikan wilayah sebanyak yg ia jangkau.

Tentu saja, sang penunggang kuda segera melompat naik ke atas kudanya & secepat mungkin pergi melakukannya. Dia terus memacu & memacu, mencambuk kudanya. Ketika ia merasa lapar atau lelah, dia tidak berhenti karena dia sangat ingin memperoleh wilayah sebanyak mungkin.

Pada akhirnya, saat ia telah menjangkau wilayah yg cukup besar, ia kelelahan & sekarat. Sang penunggang kuda lalu bertanya kepada dirinya sendiri, “Mengapa aku memaksa diriku begitu keras utk menjangkau begitu banyak? Sekarang aku sekarat & aku hanya memerlukan sebidang tanah yg sangat kecil untuk menguburkan diriku sendiri.”

--------------
Kisah di atas sama dengan perjalanan hidup kita. Tiap hari kita memaksa diri dengan keras untuk mengumpulkan uang, kekuasaan atau menjadi tenar. Kita mengabaikan kesehatan, waktu bersama keluarga, sahabat, lingkungan sekitar & hobi yg kita sukai. Saat kita melihat ke belakang, kita akan menyadari bahwa sebenarnya kita tak membutuhkan sebanyak itu, namun kita tak bisa mengembalikan waktu yg terlewatkan.

Hidup ini bukan hanya bekerja menghasilkan uang, mendapatkan kekuasaan atau ketenaran. Bekerja diperlukan untuk bertahan hidup dan agar dapat menikmati keindahan & kebahagiaan dalam kehidupan, juga agar kita bisa menjadi dan membagi berkat dengan org lain.

Hidup adalah keseimbangan antara bekerja & bermain, untuk keluarga, sahabat & waktu pribadi. Kita harus memutuskan bagaimana caranya menyeimbangkan hidup!!

“Tentukan & Atur Prioritas Hidup Kita dengan bijaksana

TEMPAYAN RETAK

    Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan satunya lagi tidak. Tempayan yang utuh selalu dapat membawa air penuh, walaupun melewati perjalanan yang panjang dari mata air ke rumah majikannya. Tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Hal ini terjadi setiap hari selama dua tahun. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan utuh merasa bangga akan prestasinya karena dapat menunaikan tugas dengan sempurna. Di pihak lain, si tempayan retak merasa malu sekali akan ketidak sempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya ia dapat berikan.

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak berkata kepada si tukang air, “Saya sungguh malu kepada diri saya sendiri dan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya”

”Mengapa kamu merasa malu ?” tanya si tukang air,

"Selama dua tahun ini saya hanya mampuh membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa. Adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuat mu rugi.”

Si tukang air merasa kasihan kepada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia menjawab,” Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.”

Ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali merasa sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor dan kembali tempayan retak itu meminta maaf kepada si tukang air atas kegagalannya. Si tukang air berkata kepada tempayan itu, “Apakah kamu tidak memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu ? tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan lain yang tidak retak itu ?” Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini, aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk dapat menghias meja majikan kita. Tanpa adanya kamu , majikan kita tidak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.”

----------------
Setiap orang memiliki cacat dan kelemahan sendiri. Kita semua adalah tempayan retak, namun jika kita mau dan mampu melihat lebih dalam, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk maksud tertentu. Dimata Tuhan yang bijaksana tak ada yang terbuang percuma, Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu dapat menjadi sarana keindahan Tuhan.

Senin, 02 September 2013

CINTA DALAM HATI

     "Kamu ingin mengucapkan terimakasih..?" Kata Gadis itu sambil tersenyum memejamkan matanya. Aku hanya bisa terdiam menatapnya bingung tak tahu apa yang harus aku lakukan.

"Apakah kamu tak tahu..? jika seorang wanita sedang memejamkan matanya, itu tandanya ia ingin dicium." Katanya lagi dengan penuh harap.  Matanya masih terpejam dengan senyumnya yang manis dan nada bicaranya yang manja.

Aku masih diam dan hanya berkata dalam hati.. "maafkan aku... sebenarnya aku suka padamu. Kamu cantik dan baik. Tapi aku masih ingin sendiri. Persoalan cinta adalah hal yang paling rumit dan merepotkan bagi ku, aku masih ingin bebas dan tak ingin dibebani oleh masalah cinta.  Sekarang ... yang aku pikirkan hanyalah bagaimana menata masa depanku. Maaf.. aku tak bisa melakukannya. Aku masih ingin sendiri..."

Aku terus terdiam sambil berlalu. Terlihat ada perasaan kecewa dalam wajah gadis itu. Mungkin ia kesal terhadap apa yang telah aku lakukan baru saja.

"Aku tahu kamu suka padaku...!!!!!" ". Gadis itu berteriak melihat aku yang terus berlalu. Aku lihat dia meneskan air mata. Ya... aku tahu itu.. tetesan airmata kekecewaan. Dia sangat mencintai aku dan aku telah membuatnya menangis.

Apa yang dikatakannya itu mengingatkan ku kembali masa lalu.
Kini...
dia terbujur lemas dipangkuanku. Tubuhnya masih bersimba darah. Dia telah menyelamatkan nyawaku untuk kedua kalinya. Aku hanya bisa menangis meratap. Sayup-sayup kudengar dari mulutnya berbisik lirih, "Apakah kamu mencintai aku..?"

"Tidak.." jawabku pelan.

"Kenapa..?"

"Tidak untuk saat ini, mungkin 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun."

"Aku... ingin kamu mencintai aku sekarang.." bicaranya mulai tersendat-sendat..

Aku tak bisa membohongi perasaanku bahwa aku sangat mencintainya. air mataku terus berlinang, kupeluk tubuhnya erat-erat. Aku sangat menyesal dulu telah mengecewakannya. Aku telah mengecewakan orang yang benar-benar mencintai aku dengan tulus. Kemudian aku lihat matanya mulai terpejam. Ku tatap wajahnya dalam-dalam. Terngiang kembali dalam benakku apa yang pernah ia ucapkan dulu.

"APAKAH KAMU TAK TAHU..? JIKA SEORANG WANITA SEDANG MEMEJAMKAN MATANYA,  ITU TANDANYA IA INGIN DICIUM."

Ya.. aku tak pernah lupa hal itu. Kata-kata itu membuat tangisku semakin tak terhenti saat melihatnya kini ia telah memejamkan mata... kini ia terpejam untuk selamanya. Dengan perasaan menyesal dan tangan gemetar ku cium bibirnya kemudian kubisikkan dengan lembut ditelinganya.. "aku sangat mencintaimu"...

-------------------------
Kita tak akan pernah menyadari bahwa seseorang itu sangat berarti dalam hidup kita sampai pada akhirnya kita benar-benar kehilangannya. Namun setelah kita menyadari hal itu, semuanya telah sia-sia karena orang yang sangat berarti itu telah pergi dan tak akan pernah kembali.