Sabtu, 20 September 2014

KISAH BIJAK MAHADENAMUTTA

     Pada suatu hari, Mahadenamutta berjalan-jalan keluar-masuk kampung. Tanpa disadari, ia masuk ke sebuah kampung yang masyarakatnya dungu semua. Mahadenamutta menghentikan langkahnya ketika ia melihat seseorang sedang memotong dahan pohon.

Orang tersebut berada di atas pohon, duduk di dahan yang sedang ia potong dengan goloknya. Sementara itu, anak dan istrinya menunggu di bawah pohon.

“Tuan, hentikan memotong dahan itu. Kamu nanti akan jatuh!” Mahadenamutta mengingatkan orang yang sedang memotong dahan itu.

“Ah, Pak Tua sok tahu!” jawab orang itu dengan ketus.
Dan tak lama kemudian terdengar suara berdebum. Orang yang memotong dahan tadi jatuh bersamaan dengan dahan yang ia potong.

“Kamu harusnya duduk di pangkal dahan, bukan duduk di dahan yang kamu potong!” kata Mahadenamutta sambil menolong orang itu berdiri.

“Pak Tua ternyata orang sakti,” kata orang yang memotong dahan. Ucapan itu didengar oleh anak istrinya, dan juga tetangga yang mulai berkumpul setelah mendengar ada benda jatuh. Sontak, kabar kedatangan Pak Tua yang sakti ke kampung mereka segera tersebar.

Di sudut kampung, terjadi sebuah insiden ada seekor kambing kepalanya masuk ke dalam periuk. Kambing tersebut bermaksud minum air yang ada di dalam periuk tersebut, namun begitu kepalanya masuk, ia tak dapat mengeluarkan kepalanya. Semua orang yang mengetahui insiden tersebut kebingungan, bagaimana cara melepaskan kepala kambing dari periuk itu. Sementara si pemilik kambing dan si pemilik periuk bertengkar mempertahankan masing-masing barang miliknya. Seseorang mengajukan usul, supaya mengadukan ke Pak Tua sakti yang kebetulan sedang berada di kampung mereka.

“Pak Tua tolonglah kami yang sedang mendapatkan musibah berat…,” pemilik kambing dan pemilik periuk pun menceritakan insiden yang terjadi. “Jadi, bagaimana cara melepaskan kepala kambing saya?”
Mahadenamutta terdiam sejenak. "potong saja leher kambingnya!” kata Mahadenamutta mantap.
Tanpa ragu ahirnya mereka memotong leher kambing itu, dan benar saja periuk itu terlepas dari tubuh kambing.

“Horeee!!!!!” Semua yang hadir bersorak gembira. Apa yang dikatakan Pak Tua ternyata betul.
Di tengah sorak-sorai tersebut, pemilik kambing dan pemlilik periuk tertegun karena melihat kepala kambing masih ada di dalam periuk itu.

“Pak Tua, lantas bagaimana cara mengeluarkan kepala kambing dari dalam periuk ini?” tanya mereka.
“Pecahkan periuknya!” kata Mahadenamutta.
Mereka mengambil batu lalu memecahkan periuk itu. Prakk..!! Kepala kambing menggelinding ke tanah.

"Sungguh bijaksana sekali orang tua  itu" kata nya sambil memandang Mahadenamutta yang perlahan-lahan pergi meninggalkan mereka.

-----------------------------------
Terkadang kita harus bersikap bijak dalam mengambil suatu keputusan tanpa memandang apapun itu. Sehingga keputusan itu dianggap adil tanpa memberatkan satu sama lain.

Tidak ada komentar: